Pasar elektronik konsumen India sedang mengalami pertumbuhan pesat, terutama di bidang televisi dan aksesorinya. Perkembangannya menunjukkan karakteristik dan tantangan struktural yang unik. Berikut analisis yang mencakup ukuran pasar, status rantai pasok, dampak kebijakan, preferensi konsumen, dan tren masa depan.

I. Ukuran Pasar dan Potensi Pertumbuhan
Pasar elektronik konsumen India diproyeksikan mencapai $90,13 miliar pada tahun 2029, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 33,44%. Meskipun pasar aksesori TV memiliki basis yang relatif kecil, permintaan untuk perangkat pintarAksesori TVsedang tumbuh secara signifikan. Misalnya, pasar stik TV pintar diperkirakan mencapai $30,33 miliar pada tahun 2032, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6,1%. Pasar kendali jarak jauh pintar, yang bernilai $153,6 juta pada tahun 2022, diproyeksikan meningkat menjadi $415 juta pada tahun 2030. Selain itu, pasar dekoder akan mencapai $3,4 miliar pada tahun 2033, dengan CAGR sebesar 1,87%, terutama didorong oleh transformasi digital dan popularisasi layanan OTT.
II. Status Rantai Pasok: Ketergantungan Tinggi pada Impor, Manufaktur Domestik Lemah
Industri TV India menghadapi tantangan kritis: ketergantungan yang besar pada impor untuk komponen inti. Lebih dari 80% komponen utama seperti panel layar, chip driver, dan papan daya berasal dari Tiongkok, dengan panel LCD sendiri menyumbang 60% dari total biaya produksi TV. Kapasitas produksi domestik untuk komponen-komponen tersebut di India hampir tidak ada. Misalnya,papan indukDanmodul lampu latarTV rakitan India sebagian besar dipasok oleh vendor Tiongkok, dan beberapa perusahaan India bahkan mengimpor cetakan cangkang dari Guangdong, Tiongkok. Ketergantungan ini membuat rantai pasokan rentan terhadap gangguan. Pada tahun 2024, misalnya, India mengenakan bea antidumping (berkisar antara 0% hingga 75,72%) pada papan sirkuit cetak (PCB) Tiongkok, yang secara langsung meningkatkan biaya bagi pabrik perakitan lokal.

Meskipun pemerintah India telah meluncurkan skema Insentif Terkait Produksi (PLI), hasilnya masih terbatas. Misalnya, usaha patungan Dixon Technologies dengan HKC Tiongkok untuk membangun pabrik modul LCD masih menunggu persetujuan pemerintah. Ekosistem rantai pasok domestik India masih belum matang, dengan biaya logistik 40% lebih tinggi daripada di Tiongkok. Selain itu, tingkat penambahan nilai lokal dalam manufaktur elektronik India hanya 10-30%, dan peralatan penting seperti mesin penempatan SMT masih bergantung pada impor.
III. Penggerak Kebijakan dan Strategi Merek Internasional
Pemerintah India sedang mendorong manufaktur dalam negeri melalui penyesuaian tarif dan skema PLI. Misalnya, anggaran 2025 menurunkan bea masuk komponen panel TV menjadi 0%, sementara menaikkan tarif untuk layar panel datar interaktif untuk melindungi industri dalam negeri. Merek-merek internasional seperti Samsung dan LG telah merespons secara proaktif: Samsung sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian produksi ponsel pintar dan TV-nya dari Vietnam ke India untuk memanfaatkan subsidi PLI dan mengurangi biaya; LG telah membangun pabrik baru di Andhra Pradesh untuk memproduksi komponen barang-barang rumah tangga seperti kompresor AC, meskipun kemajuan dalam melokalisasi aksesori TV masih lambat.
Namun, kesenjangan teknologi dan infrastruktur pendukung yang tidak memadai menghambat efektivitas kebijakan. Tiongkok telah memproduksi panel Mini-LED dan OLED secara massal, sementara perusahaan-perusahaan India bahkan kesulitan membangun ruang bersih. Selain itu, logistik India yang tidak efisien memperpanjang waktu transportasi komponen hingga tiga kali lipat dibandingkan Tiongkok, yang semakin mengikis keunggulan biaya.
IV. Preferensi Konsumen dan Segmentasi Pasar
Konsumen India menunjukkan pola permintaan yang dikotomis:
Dominasi segmen ekonomi: Kota-kota tingkat 2, tingkat 3, dan daerah pedesaan lebih memilih TV rakitan berbiaya rendah, mengandalkanPenyakit Ginjal KronisKit (Completly Knocked Down) untuk mengurangi biaya. Misalnya, merek-merek lokal India merakit TV menggunakan komponen impor dari Tiongkok, dengan harga produk 15-25% lebih rendah daripada merek internasional.
Meningkatnya segmen premium: Kelas menengah perkotaan sedang memburu TV 4K/8K dan aksesori pintar. Data tahun 2021 menunjukkan bahwa TV 55 inci mengalami pertumbuhan penjualan tercepat, dengan konsumen semakin memilih aksesori tambahan seperti soundbar dan remote pintar. Lebih lanjut, pasar peralatan rumah tangga pintar tumbuh sebesar 17,6% per tahun, mendorong permintaan akan remote yang dikendalikan suara dan perangkat streaming.

V. Tantangan dan Tren Masa Depan
Hambatan Rantai Pasokan: Ketergantungan jangka pendek pada rantai pasokan Tiongkok tetap tak terelakkan. Misalnya, impor panel LCD Tiongkok oleh perusahaan-perusahaan India meningkat sebesar 15% year-on-year pada tahun 2025, sementara pembangunan pabrik panel domestik masih dalam tahap perencanaan.
Tekanan untuk Peningkatan Teknologi: Seiring berkembangnya teknologi tampilan global menuju Micro LED dan 8K, perusahaan-perusahaan India berisiko semakin tertinggal karena kurangnya investasi R&D dan cadangan paten.
Kebijakan dan EkosistempertempuranPemerintah India harus menyeimbangkan perlindungan industri dalam negeri dengan menarik investasi asing. Meskipun skema PLI telah menarik investasi dari perusahaan-perusahaan seperti Foxconn dan Wistron, ketergantungan pada peralatan utama impor masih tetap ada.
Prospek Masa Depan: Pasar aksesori TV India akan mengikuti jalur pengembangan ganda—segmen ekonomi akan terus bergantung pada rantai pasok Tiongkok, sementara segmen premium mungkin akan menembus pasar secara bertahap melalui kolaborasi teknis (misalnya, kemitraan Videotex dengan LG untuk memproduksi TV WebOS). Jika India dapat memperkuat rantai pasok domestiknya dalam 5-10 tahun (misalnya, membangun pabrik panel dan mengembangkan talenta semikonduktor), India dapat memperoleh posisi yang lebih signifikan dalam rantai industri global. Jika tidak, India akan tetap menjadi "pusat perakitan" dalam jangka panjang.
Waktu posting: 21-Agu-2025